Burung Maleo tidak hanya ada di Sulawesi. Ternyata Papua juga punya burung maleo atau ayam hutan.
Burung maleo (Talegalla fuscirostris) tergolong burung berbadan besar yang hampir seluruh hidupnya di atas tanah. Burung maleo berwarna hitam dengan kaki berwarna kuning.
Habitat burung maleo yaitu hutan dataran rendah hingga ketinggian 800 MDPL. Burung maleo memakan serangga dan buah-buahan yang jatuh.
Burung ini jarang terlihat, seringkali burung ini diketahui dari suaranya yang khas dan berfrekuensi rapat. Bunyinya kira-kira seperti ini, 'wha wha wha hah'.
Mereka mengeluarkan suara ini sambil berjalan tenang di lantai hutan, dengan kepala dan ekor tegak.
Burung maleo tidak mengerami telur tetapi menggunakan sumber panas eksternal untuk mengerami telur mereka. Maleo betina cukup mempercayakan pada tumpukan daun-daun busuk di lantai hutan yang lebar dan tidak rapi.
Gundukan daun kering dibangun, rata-rata tinggi 1 meter dan digunakan selama beberapa tahun. Gundukan terbesar berukuran diameter 7,5 meter dan tinggi 3,3 meter.
Di dalam gundukan itulah maleo betina membuat sebuah terowongan, lalu meletakan telurnya. Sekali masa bertelur, maleo betina akan meletakan 7 butir telur.
Maleo betina pada waktu-waktu tertentu datang membalik-balikan telur yang berwarna cokelat kelabu itu agar suhunya merata. Sekali-kali maleo jantan menemani maleo betina datang menjenguk sarang.
Anakan maleo yang telah menetas dengan susah payah akan keluar melalui terowongan ke permukaan tanah. Suatu hal yang menakjubkan bahwa burung maleo kecil ini tidak memerlukan induknya.
Begitu keluar dari sarang, burung maleo langsung mandiri dan mampu mempertahankan dirinya.
Gambar sc by: Google
Kuskus Papua: Teman Nocturnal yang Menggemaskan, Mengajak Pemiliknya Berpetualang dalam Dunia Eksotis yang Penuh Kecantikan dan Keunikan, Menghadirkan Kelembutan dan Pesona yang Tak Tergantikan di Tengah Kehidupan Sehari-hari yang Penuh Tantangan dan Dina
Kepiting Papua: Kecantikan dan Perannya dalam Ekosistem Terumbu Karang, serta Tantangan dalam Pemeliharaan dan Konservasi di Papua yang Kaya Akan Keanekaragaman Hayati Laut dan Budaya Lokal yang Mengagumkan
Menelaah Pilihan dengan Teliti: Pertimbangan Mendalam Sebelum Memelihara Burung Mambruk Papua sebagai Hewan Peliharaan yang Ikonik dan Berharga dalam Upaya Mendukung Konservasi Alam Papua yang Rentan dan Berharga
Mendalami Kecantikan dan Keunikan Kasuari: Eksplorasi Mendalam tentang Burung Bongsor Khas Papua yang Menawan, Mengungkap Pesona dan Peran Pentingnya dalam Ekosistem Papua yang Kaya dan Beragam
Menjelajahi Kekayaan Flora dan Fauna Papua: Mengungkap Kehidupan dan Keelokan Nuri Sayap Hitam, Burung Asli Papua yang Memukau dengan Kombinasi Warna dan Keunggulan Intelektualnya yang Mengagumkan
Menyelami Kehidupan Kakatua Raja: Eksplorasi Mendalam tentang Si Hitam Berpipi Merah dari Pulau Papua, Mengungkap Pesona, Karakteristik, dan Perilaku yang Membuatnya Istimewa sebagai Bagian Tak Terpisahkan dari Keanekaragaman Hayati di Papua
Mendalami Perbedaan yang Menakjubkan: Eksplorasi Karakteristik Fisik, Perilaku, dan Habitat antara Nuri Kabare dan Nuri Sayap Hitam untuk Memahami Kedua Spesies Burung Eksotis dengan Lebih Mendalam dan Membedakan Masing-masing Identitas Unik dalam Keaneka
Menyingkap Misteri Nuri Kabare: Menggali 5 Fakta Menarik tentang Burung Endemik Pulau Papua yang Menyerupai Drakula, Serta Paralelnya dengan Burung Bangkai yang Menarik Perhatian Dunia
Mengungkap Keberadaan yang Tersembunyi: Eksplorasi Keunikan dan Keanekaragaman Habitat Maleo di Tanah Papua, Menyoroti Kehadiran Spesies Langka yang Menarik Perhatian di Antara Keindahan Alam Papua yang Luar Biasa
Melangkah ke Dunia Anoa Papua: Memahami Kekuatan dan Keunikan Hewan Ikonik dari Tanah Papua yang Menyimpan Cerita Kehidupan dan Kebudayaan yang Kaya, Mengungkap Misteri dan Pesona yang Menghiasi Kehidupan Liar di Hutan-hutan Papua yang Tersembunyi